Perbaikan #1

Jumat, 15 Juli 2016

Hari Kamis, hari yang selalu aku khawatirkan akan kesiapkan ku sebagai kakak, akan semua tanggung jawab aku. Adik aku yang paling bungsu telah lulus sekolah dasar dan berniat melanjutkan sekolah menegah pertama di kota pelajar, dia juga ingin masuk pondok pesantren. Sungguh di sayangkan karena kurangnya informasi adik ku yang paling bungsu gagal masuk Sekolah menengah pertama, karena itu untuk sekolah akademiknya terpakasa molor satu tahun, dan dia akan fokus di pondok pesantren. Sebelum adik aku yang bungsu datang di kota pelajar yang di antar ibu dan bapak. Adik aku yang pertama sudah hampir 2 tahun ini tinggal di kpta pelajar, kami tidak tinggal  bersama, dia lebih memimilh untuk tinggal di pondok pesantren sambil menerukan studinya di sekolah gizi dari pada tinggal bersama aku, komunikasi kami sangatlah kurang, selama satu bulan pun bisa di hitung jari kami bertemu.
Sekarang adik aku yang bungsu juga akan tinggal di kota pelajar bersama adik aku yang pertama di pondok pesantren, hal yang paling aku takutkan adalah, mampu kah aku menjadi kakak yang baik dan lebih baik lagi?
Kamis pagi tepat pukul 06.00 pagi semua barang bawaan dan pakaian bapak ibu sudah di susun rapi, sudah 2 minggu bapak dan ibu tinggal di karena mengantarkan adik aku yang bungsu Fatur untuk belajar di pondok pesantren dan bersoklah di sini. Ibu dan bapak akan pulang lagi ke jambi menggunakan pesawat terbang dan jam keberangkatan 07.30 pagi. Aku dan fatur mengantarkan ibu ke bandara seangkan nugroho adik aku yang pertama tidak ikut mengantarkan karena tidak enak badan, setelah sampai di bandara, air mata sangatlah ingin menetes dari pelupuk mataku, aku berussaha tegar agar fatur tak ikut sedih. Ibu dan bapak sudah masuk kepesawat aku dan fatur pun pulang, aku tak sadar jika sepanjang perjalanan pulang mata fatur berkaca kaca, sampainya di rumah dia hanya diam. Dan akirnya menangis, aku tahu yang dia pikirkan, dia sedih dia takut bayak keakutan yang dia pikirkan. Saat itu aku hanya terus berdoa agar kau mampu menjadi kakak yang baik buat adik adik aku. Dan itu pula yang membuat aku berani masuk ke liingkungan pondok pesantren lagi meski hanya 3 kali dalam seminggu, semua demi adik adik aku.
Setelah solat isya fatur berangkat ke pondok pesantren bersama nugroho, tak sadar aku menitihkan air mata saat mereka pergi meningalkan rumah. Hingga aku tak dapat memejamkan mata, aku selalu merasa bersalah akan sikap aku dulu nugroho, dia pasti sangatlah kecewa dengan ku, karena sejak dia sekolah di jawa tengah, aku sangat jarang menjenguknya, bahkan sampai dia melnjukan sekolahnya di kota pelajar aku pun masih tak punya waktu buat dia.
Hari ini aku dating ke pondok pesantren untuk menjenguk adik aku, mulai dari sini aku akan mencoba menjadi lebih baik lagi. Fatur sangat sengan akan kedatangan ku, hingga malam aku bersama adik adik aku, hingga fatur tertidur tanpa aku sadari, meski aku datang hari ini, aku masih mengecewakan dia, ya aku berfikir seperti itu dengan sambil menggengan telpon genggam ku, aku baru sadar, dari pertama aku dating kesini bahkan jauh sejak perama kali dia dating ke kota ini, aku lebih sering menggengan telpon genggam ku dari pada menggengam tangannya !!! aku memang belum cukup baik buat mereka.

 

Most Reading